Rabu, 4 Maret 2015
Pada 31 Desember 2014, pas jelang pergantian tahun baru, saya terkena penyakit bells palsy. Saat itu saya sedang hamil sekitar 36 minggu. Bangun tidur terasa mata kanan saja yang bisa merem, mata kiri terus berair. Sebelumnya beberapa hari kepala sebelah kiri sakit hingga belakang kuping, seperti migren, mulut terasa pahit, ada sariawan juga. Saat itu saya udah takut, dikira kena stroke karena pas bercermin wajah terlihat penyok sebelah. Minum selalu tumpah karena nggak bisa terkatup rapat, kumur2 untuk ambil wudhu juga susah, meludah susah, dan bersiul nggak bisa. Stres! udah berfikir negatif, brosing mencari jawaban nggak bisa. Googling soal stroke gejala beda.
Lalu saya sms dokter kandungan, dia menduga saya terkena kekentalan darah,disarankan periksa darah. Karena malam tahun baru semua lab tutup, rmh sakit minus dokter. Saya brosing soal kekentalan darah, tapi gejala juga gak sama apa yg saya alami. Lalu iseng brosing soal 'muka penyok; langsung keluar penjelasan tentang bell"s palsy. Dan saya lega, karena itu hanya sementara. Bisa disebabkan oleh angin, sering kena pada wanita di kehamilan jelang persalinan dan karena pikiran.
Lalu seninnya, saya harus operasi cesar, bell"s palsy saya hanya diberi vitamin B12 dan obat mata agar bisa tertutup mata ketika tidur. Kata dokter supaya retina mata tidak kering. Saya juga disarankan untuk memijat wajah dengan yang hangat, atau fisioterapi. Karena saya sibuk dengan baby saya yang harus dioperasi di Siloam Hospital, jd saya nggak peduli dengan muka penyok. Jadi ketika bertemu orang, wajah mereka seperti kebingungan melihat muka penyok saya. Daripada keheranan dan mereka takut bertanya, sy selalu jelaskan kalau saya terkenal bell"s palsy. Kebanyakan pada gak tau, tapi ada juga yang berbagi cerita soal itu.
Jujur si, jadi susah ngomng panjang lebar. Apalagi ketika harus berdiskusi dengan dokter yg menangani baby saya. Ketika baby dirawat, hanya dua kali sempat fisioterapi di Siloam. Itu hanya diberi getaran seperti setrum di 5 titik di wajah sama dikasih sinar 3 dimensi. Alhamdulilah wajah sebelah kiri mulai bisa bergerak. And u know what, sampai sekarang wajah saya belum lempeng bener, tersisa mata. Jadi kalau tertawa, mata kanan saja yang menyipit, jd kayak picek. Jadi inget iklan Jaja Miharja "Apaan ttuhhh"
Jika anda ada yang kena Bells Palsy, jangan khawatir, rajin-rajin saja memijat wajah dengan lembut,gunakan bahan hangat, bisa botol diisi air hangat. Kalau tidur, mata yg ga bisa terpejam ditutup saja dengan kain. Semoga share ini bisa membantu yaaaa
Copyright Alia Fathiyah
Serem banget mbak al, aku kalo tidur suka pake kipas angin, gimana donggg
ReplyDeleteNah iya ti, jangan ke wajah, ke tembok aja anginnya. Kenapa gak pake AC?
ReplyDeleteMemang berbekas mba, anak saya kena waktu umur tahun. Sampai kelas 6 SD sekarang masih sisa bibir kanannya nggak bisa maju full kalau lagi munyun. Akhirnya diterima aja takdir dari Allah.
ReplyDelete