Foto: Google |
Siapa yang tak kenal Chrisye. Penyanyi lawas dan seorang legenda di dunia musik. Mendengar suaranya, orang pasti tahu kalau itu Chrisye sedang bernyanyi. Saya termasuk beruntung, bisa bertemu dan wawancara Chrisye di masa hidupnya. Ketika masih menjadi wartawan di Harian Rakyat Merdeka, saya beberapa kali hadir dan wawancara perihal proses kreatif lagu-lagunya.
Saya juga beruntung bisa menyaksikan beberapa konsel Chrisye di Jakarta
dengan panggung dan tata suara yang mewah.
Yang menjadi ciri khas Chrisye adalah, mau panggung semegah apapun atau semewah apapun, gesture tubuhnya yang kaku tetap saja dia berdiri di satu titik itu sampai lagu selesai. Jika pun berjalan, hanya seputar di depan panggung saja, dan senyum sekilas. Itulah Chrisye, penyanyi apa adanya, nggak neko-neko, pribadi yang tenang, seperti tanpa emosi dan nggak merasa dia seorang legenda musik di Indonesia.
Yang menjadi ciri khas Chrisye adalah, mau panggung semegah apapun atau semewah apapun, gesture tubuhnya yang kaku tetap saja dia berdiri di satu titik itu sampai lagu selesai. Jika pun berjalan, hanya seputar di depan panggung saja, dan senyum sekilas. Itulah Chrisye, penyanyi apa adanya, nggak neko-neko, pribadi yang tenang, seperti tanpa emosi dan nggak merasa dia seorang legenda musik di Indonesia.
Lagu-lagunya nggak pernah kehilangan kharismanya meski telah 11 tahun Chrisye ‘pergi’, meninggalkan 'warisan' yang
nilainya tak bisa dinilai dengan uang. Sampai sekarang saya masih mendengarkan lagu-lagu Chrisye, terutama
ketika menyetir mobil sendiri. Lagu-lagunya dengan lirik yang memesona dan
suaranya yang jernih, lumayan bikin adem ketika menyetir di siang hari yang
panas.
Foto: Google |
Bisa dibilang sejak terkenal pada tahun 70-an, model rambut Chrisye
nggak pernah berubah. rambut gondrong belah tengah, dengan wajah datar dan
polos. Saya menebak, pasti waktu muda, ketika belum terkenal, nggak ada yang
mengira kalau dia anak band. Nggak mungkin juga anak band wajahnya sepolos
itukan? Lol.
Penampilan serta model rambut Chrisye dipertahankan hingga dia sakit
kanker paru-paru dan harus melakukan kemoterapi. Rambutnya rontok, dan dia
muncul di hadapan wartawan memakai kursi roda dengan kepala tak ada rambut.
Saat itu, seperti biasa dan ciri khasnya, dia menjawab pertanyaan wartawan
dengan singkat dan datar. Tapi hanya sebentar, karena Chrisye butuh istirahat.
Suara Chrisye yang ringan, bening dan indah memang sanggup membius orang
yang mendengarnya. Contohnya saya tadi, bisa adem ketika menyetir mobil.
Dalam sebuah buku memoar musikal yang ditulis Alberthiene Endah, ada
tulisan bahwa kalau karakter suara aslinya yang seperti itu baru dia temukan
setelah lelah menjadi copycat menjadi penyanyi top 40 yang mengikuti gaya
penyanyi barat. Saat itu Chrisye sadar bahwa sebagai penyanyi pria, dia hanya
punya satu hal yang bisa jadi andalan utama, suara. Beruntunglah suaranya
memang indah.
Soal wajah Chrisye yang datar saya punya cerita sendiri yang sampai kini
membekas. Bagaimana nggak, seperti lainnya, pasti kita melihat wajah Chrisye
seperti itu terus, sama, nyaris selalu tanpa ekspresi. Jadi waktu itu ada press
conference, label musik yang membawahi Chrisye, mengundang wartawan untuk
peluncuran album tersebut. Nah, sebelum mulai press conference ada teaser video.
Menyajikan proses pembuatan lagu tersebut di luar negri (saya lupa
negaranya). Chrisye dengan beberapa
musisi dan tim nya, diperlihatkan bagaimana mereka serius membuat musik sampai
hal-hal sepele yang justru bikin menarik diperlihatkan. Ada bagian, ketika Chrisye di video itu melucu, nyeletuk dan tertawa. Semua yang hadir di press conference itu ikutan tertawa,
karena tak menyangka bakal melihat legenda musik bisa bereskpresi.
Buku- buku Chrisye
foto: Google |
1. Chrisye: Sebuah Memoar Musikal
Ketika masih hidup, Chrisye baru meluncurkan satu buku karya Aberthiene Endah: Chrisye: Sebuah Memoar Musikal. Buku tersebut diterbitkan pada
Februari 2007. Sebulan kemudian, Chrisye
wafat akibat kanker paru-paru yang dideritanya (ketika menulis bagian ini kok
saya merinding ya, kayaknya dia udah feeling makanya diminta bukunya cepet
diluncurkan untuk para fans nya).
Dalam buku ini berkisah soal perjalanan sebagian hidup penyanyi
legendaris itu. Dalam buku tersebut juga diulas bagaimana kehidupan Chrisye yang
bersahaja, meski dia seorang penyanyi sukses.
2. Chrisye, Kesan Di Mata Media, Sahabat dan Fans
Foto: Google |
Nah di buku ini kutipan dan foto saya ada lhooo (jaahhh). Buku ini
merupakan kumpulan (kompilasi) kutipan berita, kesan, pendapat dan berjuta kata
lain tentang Chrisye, seorang musisi
(vokalis pria) Indonesia yang hampir semua pecinta musik mengenalnya, memiliki
penggemar dari segala lapisan, golongan dan umur.
Dalam buku tercatat dari kutipan pemberitaan media yang pernah ada yang
ditulis oleh para jurnalis dan fotografer atas kegiatan musikal sang Legenda.
Kesan, pendapat dan cerita tentang Chrisye di buku ini juga berasal dari
wartawan (pers), sahabat dan orang-orang yang berada di lingkaran industri
musik seperti teman seprofesi, koreografer, perancang grafis, penyair dan staf
di perusahaan rekaman. Tulisan mereka adalah tulisan baru, dibuat dalam rangka
penerbitan buku ini.
3. The Last Words of Chrisye
foto: Google |
Ini kedua kalinya Alberthiene Endah menulis buku tentang Chrisye, kali
ini bertajuk The Last Words of Chrisye. Buku ini mengungkap sisi lain dari Chrisye.
Banyak curhatan terdalam Chrisye yang selama ini dipendam sendiri, lalu
dituangkan ke dalam buku.
Pengakuan Chrisye di buku tersebut belum diketahui siapapun, bahkan
istrinya, Noor Damayanti. Selain itu, buku yang tebalnya 403 halaman itu ada
juga kisah tentang perjuangan Chrisye saat bergulat dengan penyakit kanker
stadium 4 yang dideritanya. Serta curahan hati sang istri pun tergores di buku
itu.
Yang paling menjadi incaran pembaca adalah di bagian seteru Chrisye dengan sahabatnya, musisi senior, Yockie
Suryoprayogo. Saat itu Yockie merupakan teman Chrisye saat bekerjasama untuk
album Badai Pasti Berlalu yang nge-hits itu.
"Saya, seperti juga kebanyakan orang lain, pernah salah mencerna
makna menikmati hidup. Saya pernah hidup bersenang-senang, menghabiskan uang
untuk memuaskan hasrat menikmati kebahagiaan hidup, sebetulnya makna dari
menikmati hidup adalah mensyukuri segala yang diberikan-Nya, menjalani
kehidupan yang seimbang, mampu membahagiakan diri, dan selalu ingat pada Tuhan.
Hidup akan terus menerus menawarkan godaan tiada henti dan kita jangan sampai
menjadi budak magnet duniawi. Kecuali kalau kita tidak takut pada hari akhir,” kata Chrisye di
dalam satu kutipan di buku tersebut.
4. 10 Tahun Setelah
Chrisye Pergi: Eskpresi Kangen Penggemar
Foto: Google |
Buku ini merupakan ekspresi kangen para penggemar Chrisye sekaligus
untuk memperingati 10 tahun meninggalnya Chrisye. Di dalamnya berisi kumpulan
kliping dari berbagai media cetak dan elektronik, yang dikumpulkan oleh
penggemar Chrisye. Juga, berisi kesan-kesan terhadap Chrisye dari keluarga,
sahabat dekat, penggemar, juga dari para pewarta berita.
Buku ini diharapkan dapat menghidupkan kembali sosok Chrisye yang sangat
bersahaja dan konsisten dalam berkarya dan bernyanyi. Karya-karyanya yang
begitu melegenda selalu dikenang dan bahkan dinyanyikan kembali oleh penyanyi
muda saat ini. Dari kumpulan kliping ini kita juga bisa mengetahui sosok
Chrisye di mata keluarganya.
Dua orang di Balik Buku-buku Chrisye.
HIngga saat ini buku mengenai sosok Chrisye tertuang dalam beragam tema yang berjumlah empat buku. Ada dua sosok penting di belakang pembuatan buku-buku
Chrisye tersebut.
1. Ferry M Baldan
Ferry Mursyidan Baldan adalah Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Tapi pria kelahiran 16 Juni 1961
itu termasuk sebagai penggemar fanatik Chrisye.
Foto: Google |
Saking fanatiknya, Ferry selalu membuat kegiatan untuk memperingati hari
kematian Chrisye. Dia juga membentuk Komunitas Kangen Chrisye (K2C). Hingga
saat ini Ferry yang membidani dua buku Chrisye, yakni Chrisye, Kesan Di Mata
Media, Sahabat dan Fans dan 10 Tahun Setelah Chrisye Pergi: Eskpresi
Kangen Penggemar.
Ferry memiliki satu keinginan yang belum terwujud, yakni Chrisye's
Corner sebagai tempat yang bisa
menampung segala hal tentang pelantun Llin-lilin
Kecil itu. Nantinya, tempat itu bisa menjadi sumber informasi mengenai
Chrisye bagi generasi muda yang tidak mengenal pria bersahaja itu.
"Nanti di tempat itu kita bisa nonton bareng film Chrisye,
mendengarkan lagu-lagunya, atau ada merchandise Chrisye," kata Ferry
dikutip dari website pribadinya https://ferrymbaldan.id
Menurutnya, Chrisye adalah pribadi yang introvert, tertutup dan nyaris
tidak pernah mempublikasi keluarganya, hanya karya-karyanya saja.
2. Alberthiene Endah
Foto: Google |
Alberthiene Endah termasuk salah satu orang yang banyak menghabiskan
waktu dihari-hari terakhir Chrisye. Penulis buku Chrisye, Sebuah Memoar Musikal dan The
Last Words of Chrisye, mengaku sempat menolak tawaran untuk menulis buku Chrisye. Ketika pertama kali ditawari Alex Komara untuk menulis buku yang
pertama, ia mengaku khawatir. Pasalnya, Chrisye bukan orang yang gampang
bicara.
Namun selama satu bulan terkahir, kondisi Chrisye banyak berubah. Secara
emosional, saat itu adalah saat-saat ketika Chrisye berbicara panjang lebar
tentang perjalanan hidupnya dari album pertamanya yang masih klasik.Kata-kata
terakhir yang diingat Alberthiene adalah saat Chrisye meminta komentarnya
tentang kondisinya.
"Saat itu ia berpikir bahwa sepanjang hidupnya ia tak pernah
menurunkan ilmu secara terbuka. Di saat ia menderita kanker ia merasa hari
harinya bakal bermakna bila ia bisa membagikan ilmunya yg berharga, yakni
pengalamannya," kata Alberthiene kepada saya lewat kontak japrian.
Foto: Google |
Foto: Ferry, salah satu anak Chrisye, istri Chrisye, Mbak Yanti (Google) |
Foto: Google |
Chrisye meninggal di rumahnya di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2007 setelah bertahun-tahun mengidap kanker paru-paru. 11 Tahun setelah
Chrisye pergi, belum ada musisi yang hingga kini menggantikan tempatnya, baik
dari karya, suara dan sifatnya yang bersahaja.
Alia Fathiyah | Berbagai Sumber
Kayanya kalau harus mencari lagi, saya belum bisa menemukan sosok chrisye di penyanyi lain. Seperti yang Mbak Alia bilang, ekspresi nyanyinya yang cenderung datar, tapi justru dia sangat menjiwai lagu yang dinyanyikan. Saya beberapa kali nangis kalo denger lagu-lagu beliau yang super mellow.
ReplyDeleteSuatu hari saya pernah di toko buku dan lagunya diputar di sana. Saya langsung diem... dan tiba2 air mata udah keluar aja. Sampe kayak gitu! Saya lupa apa judulnya, tapi tiap denger lagu itu nggak bisa nahan sedih...
Semoga beliau tenang di sisiNya :')
Amin, Al Fatihah untuk mas Chrisye. Suaranya bening ya, menyejukkan, mbak fans beratnya ya? gabung aja sama komunitas bang ferry m baldan mbak
DeleteEnggak kerasa ya Mba Al, ternyata udah 11 tahun Chrisye pergi.. :( Tapi lagu-lagunya tetap abadi, ya. Sampai sekarang pun masih suka denger lagu Chrisye.. Lagu-lagunya ada juga yang bikin aku merinding dan punya kesan mendalam..
ReplyDeleteiya, suaranya punya magic
Delete