Masa kuliah di Malaysia lebih murah dari Indonesia? Masa si?
Wait. Saya jelasin dulu asal mula.
Sebentar lagi si sulung akan masuk kuliah. Idealisnya sebagai orang tua, tentunya pingin anak kuliah di PTN favorit, seperti UI, Unpad, UGM, ITB, IPB dan sejenisnya. Melihat banyaknya saingan untuk masuk ke PTN favorit itu, bukannya pesimis si, cuma saya mulai mencari-cari alternatif tempat kuliah.
Kalau swasta? Memang banyak pilihan di Indonesia. Dari yang murah abal-abal, sampai yang mihhill banget per semester bisa Rp 100 juta. Hohoohoho... gaji berapa itu setiap bulannya bisa kuliahin anak Rp 100 juta?
Sejak si sulung masuk kelas 12, saya mulai mikir nih untuk kuliah dia. Nyadarnya soal Malaysia ketika nggak sengaja ada seorang teman nyeletuk gini, "kuliah aja di Malaysia, harga lebih murah. Biaya hidup juga."
Langsung saya mencari informasi soal kuliah di Malaysia. Dari browsing, tanya-tanya teman, nonton Youtube, dan akhir pekan lalu datang ke Kedubes Malaysia yang kebetulan setiap tahun menyelenggarakan edufair.
Hasil dari pencarian, adalah saya mengambil kesimpulan kalau kuliah di Malaysia lebih baik dari di Indonesia. Baik dalam hal pengajar, lingkungan, ilmu, kemudahan untuk masa depan, dan lain sebagainya.
Dan ini kesimpulan mendasar lainnya.
1. Saya melihat pendidikan di Indonesia sering 'labil' dan 'galau'. Jika Menteri Pendidikan diganti, otomatis kebijakan akan diganti lagi. Kasian mahasiswanya. Ketika saya melihat pendidikan Indonesia ada pencerahan, secara tiba-tiba kok jadi ada kemunduran ketika ada pergantian kaum elit. Saya merasa, bukannya berbaur dengan dunia internasional, kok kita di Indonesia seperti masuk ke dalam sangkar atau pakai kaca mata kuda. Nggak mau melihat apa yang berkembang di luar sana, gak melihat bagaimana agar siswa diberikan pendidikan untuk bisa survive. Memang ada si yang bagus, tapi itu, kampus yang swasta dengan harga selangit. (maapkeun kalau sinis, skeptis dan pesimis, but its fact).
2. Lebih murah. Baik dari biaya semester, biaya makan serta jarak Indonesia-Malaysia
3. Bahasa Inggris menjadi lancar, peluang untuk mendapatkan beasiswa untuk S2 dan S3 lebih terbuka
4. Dapat link dan koneksi luas, karena banyak mahasiswa dari negara lain
5. Untuk bekerja lebih mudah karena lulusan luar (biasanya begitukhaaannn)
6. Anak jadi mandiri, bekerja keras karena harus fight untuk bisa mendapatkan nilai baik
7. Mendapatkan pengalaman luar biasa
8. Wawasan dan pikiran lebih terbuka
Kebetulan, mimpi saya waktu kecil memang ingin sekolah di luar, kerja di luar dan tinggal di luar. Lantaran mimpi ini sudah hilang dan hangus, alangkah baiknya saya berikan mimpi ini ke anak-anak. Apakah saya memaksa sebagai orang tua? I dont think so. Apalagi kalau anaknya mau dan ingin mewujudkan mimpi ibunya, Lolssss..
Nah, saya mau coba berbagi di sini, bagaimana hasil tanya-tanya ketika datang ke Edufair di Kedutaan Besar Malaysia akhir pekan lalu. Masuk ke dalam Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Kuningan Jakarta Selatan sudah berjejer meja yang dipenuhi oleh beberapa universitas di Malaysia, baik yang negri atau swasta. Nyaris semuanya penuh oleh pengunjung yang 'menenteng; anaknya yang ABG (sama kayak saya) , bahkan ada beberapa yang antri, sedang berdiri di belakang orang yang sedang duduk.
Selain anak ABG, ternyata banyak juga yang berminat untuk sekolah master (S2) dan doctoral (S3). Bahkan ada beberapa universitas di sana yang tidak melayani pertanyaan untuk S1. Jadi saya share beberapa universitas yang saya tanyakan saja ya.
1. Infrastructure University / Swasta
Setelah keliling yang rata-rata penuh dan antri, pandangan saya tertuju kepada meja kosong. Hanya ada satu wanita yang menjaga. Tertulis Infrastructure University. Jujur nih agak bingung ketika mengobrol dengan Bahasa 'Upin Ipin', apalagi kadang dicampur dengan Bahasa Inggris.
Ini biaya kuliahnya |
Lantaran si sulung anak sosial, jadi saya bertanya di bagian seputaran jurusan Sosial Scince. Uang per-semester nya kisaran RM 10 ribu dengan kurs Rp 3400.
Untuk asrama kisaran RM 3005 dan paling mahal RM 700/ bulan.
2. Universitas Sultan Zainal Abidin (UNISZA)/Negeri
Saya coba-coba bertanya juga ke negri yang biaya kuliahnya tentu lebih murah dari swasta. UNISZA letaknya jauh dari Kuala Lumpur, di Trengganu. jika dengan bus bisa menghabiskan waktu sampai 6 jam. Atau yang mau cepat dengan pesawat lagi. (lebih mihil dong pengeluaran, Lols).
Biaya kuliah dan asrama paling murah itu sekitar RM 5000/ semester. Dan yang lebih mahal kisaran RM 6000-6500.
3. University Utara Malaysia (UUM)/ Negeri
Nah ini menurut saya yang paling murah. Satu semester hanya Rp 15 juta sudah termasuk asrama. Jadi uang kuliah hanya Rp 10 juta, dan uang asrama Rp 5 juta saja di luar sabun, detergen dan sejenisnya. Juga di luar makan. Mendaftar bisa dari nilai raport semester 5 saja via online tentunya.
4. Management & Science University (MSU)/ Swasta
Di kampus ini banyak jurusan yang jadi minatnya si sulung, sayangnya mihhiill bambang. Untuk Bachelor (S1) itu RM 89 ribu selama 3,5 tahun kuliah, biaya di luar asrama. Sedangkan untuk Degree (D3) RM 57 ribu di luar asrama pula. Untuk asrama harga juga beragam, dari RM 600 sampai 1600 RM.
Note:
Secara keseluruhan kuliah S1 hanya sampai 3,5 tahun, bukan seperti Indonesia sampai 4 tahun. Nilai masuk rata-rata 7, dan menyelipkan score Toefl : 5,9 dan Ielts: 5,5. Sedangkan untuk bahasa pengantar selama kuliah itu Bahasa Inggris, meski kadang ada beberapa dosen menggunakan Bahasa Melayu.
Universitas di Malaysia ini membuka pendaftaran siswa baru di bulan Februari, Juni dan September. Untuk lebih jelasnya silahkan googling website masing-masing ya. Semoga si sulung bisa kuliah di Malaysia, ya Allah. Aamiin YRA
Semoga Bermanfaat
Alia F (Emaknya Trio Mamat).
No comments