Ini pertama kalinya melakukan penerbangan Panjang, yaitu ke Turki. Menyebut nama Turki langsung kebayang bangunan indah peninggalan masa lalu yang terawat dengan sangat baik. Belum lagi tempat bersejarah jejak kejayaan Islam di Eropa, peninggalan bangunan masa Romawi dan beberapa benda peninggalan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.
Turki membuat saya excited untuk mengunjunginya. Negara yang berbatasan dengan benua Asia dan Eropa ini terlihat unik, nyenengin dan kayaknya nyaman untuk didiami dalam waktu lama.
Baca:
Kedai Mie Aku, Makan Gratis bagi yang Barpuasa
Pengalaman ke Dieng Culture Festival
Barang yang Perlu Dibawa untuk Umrah
Jadi ketika tahu saya akan ke Turki, dada ini serasa mau meledak saking bahagianya. Turki is one of my bucket list. Banyaklah negara dalam impian saya, pastinya negara yang banyak peninggalan sejarah masa lalu. Saya selalu membayangkan, dengan bangunan, desain dan interior sebegitu rumitnya tapi indah, bagaimana orang zaman dulu sangat sabar mengukirnya tanpa ada teknologi canggih. Saya memang lebih tertarik ke negara yang bersejarah dibandingkan negara modern dengan gedung pencakar tinggi, tapi kalau ada yang ajakin, mau aja si kemana aja. Sayakan banci jalan gaes.
Okeh. Saya mulai menceritakan penerbangan panjang ke Turki.
Saya berangkat dengan pesawat Qatar Airways. Ini pertama kalinya saya coba Qatar Airways, dan ini pertama kalinya terbang paling lama, yakni 13 jam. Sebelumnya hanya umrah, terbang ke Madinah atau Jeddah yang hanya 9 jam. Lantaran perjalanan panjang, di masing-masing kursi penumpang sudah disediakan bantal kecil, selimut, pouch kecil yang berisi alas tutup mata (ini penting banget untuk yang tidur terbiasa gelap), sikat gigi dan odol kecil, penutup kuping, lipbalm dan kaos kaki. Oiya, di pesawat ada wifi lho. Kita harus daftar dulu untuk memasukkan nomor handphone, tapi hanya bertahan sekitar 2 jam atau kurang. Setelah itu harus membeli dengan dolar US, sekitar 5-10 dolar.
Baca:
Kejeblos Jadi Solo Traveler
Traveling Anti Mainstream ke Lombok (1)
Traveling Anti Mainstream ke Lombok (2)
Jadi Travelmate yang Menyenangkan itu Gampang Kok
Dari Jakarta saya harus transit dulu ke Doha lalu sambung ke Ankara, ibu kota Turki. Orang selama ini menyangka Istanbul lah ibu kota Turki, ternyata kita salah gaess. Selama 9 jam terbang ke Doha lumayan gabut juga kan. Memang sih disediakan layar di depan kursi dan earphone. Banyak hiburannya juga, ada film, musik, TV, atau mau lihat map lewat satelit saat posisi kita ada di mana dan negara apa saja di sekeliling. Suka sih lihatnya.
Filmnya juga macem-macem, ada film India, film Hollywood, film Asia, terserah mau pilih. Saya tentunya memilih film Hollywood, secara di area umum, saya memilih film yang aman. Maksudnya aman adalah pilih yang nggak ada adegan 'horor', taukan film Hollywood adegan gak senonoh selalu diselipkan. Penumpang di samping kanan kiri dan belakang pasti melihat apa yang kita tonton. Norak aja gitu.
Nah, yang baru pertama kali pergi dengan penerbangan panjang ini jangan heran kalau ada orang yang tidur di tiga kursi sekaligus. Jadi pesawatnya memiliki tiga formasi dengan tiga baris kursi. Ternyata mereka sengaja membeli 3 kursi cuma untuk tidur, mungkin kalau dihitung harga jika membeli kelas bisnis, ini lebih murah. Awalnya saya bingung ketika ke toilet di bagian belakang pesawat. Ada beberapa orang yang tidur di tiga kursi, ternyata mereka sengaja booking untuk tidur. Tapi biasanya mereka di tempatkan di kursi paling belakang.
Dari Jakarta saya terbang itu pukul 00.30 selama 9 jam. Perbedaan waktunya sama kayak di Arab, jadi Jakarta 4 jam lebih cepat. Nah selama di pesawat saya diberikan sarapan khas Turki. Ada buah campuran cream yoghurt, roti, saya minta kopi (teteuupp) ada juga omelet. Ada beberapa pilihan makanan untuk lunch juga. Daftar makanannya sudah ada di depan kursi, kalau yang nggak bisa bahasa Inggris tinggal tunjuk aja mau makanan yang mana. Pramugarinya ramah-ramah banget, sabar dan telaten. Wajahnya sampe dideketin kalau dia nggak denger kita ngomong apa (padahal mah bahasa inggris gw yang blepotan Lols).
Lantaran kita lebih cepat 4 jam, jadi mendarat di Doha sekitar pukul 05.00 subuh, langsung cari mushola di Bandara Doha. Musolanya juga gak beda jauh sama musola di mal-mal. Kalau di Doha memakai mata uang real ya gaess. Jadi kalau ada yang transit di Doha jangan lupa bawa real untuk jajan. Bandara Doha besar, samalah dengan bandara lainnya, nggak ada yang menarik secara spesifik.
Hanya transit sekitar 2 jam, langsung terbang lagi dengan Qatar Airways menuju Ankara. Kali ini pesawatya lebih kecil kursi 3 deret dengan formasi 2. Penerbangan ini sekitar 4 jam untuk sampai ke Ankara. Nah dikasih lagi tuh makanan, kali ini saya memilih makanan khas bulelah, ada daging giling campuran kentang.
Sukanya naik Qatar Airways itu sebelum terbang ada doa naik kendaraan:
Subhaanalladzii sakkhara lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina lamunqalibuun.
Artinya :
"Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan kembali. "
Jadi berasa lebih tenang aja gitu terbang kalau berdoa satu pesawat, yakhaannnn.
Menuju Ankara meski dengan pesawat lebih kecil tetap ada fasilitas layar monito, serta fasilitas hiburan, tapi kini tanpa pouch kecil hanya ada selimut dan bantal kecil saja. Setelah 4 jam terbang, mendaratlah di Ankara, Alhamdulillah. Turkiiii, am cominggggg...
Tips:
Bandara Ankara |
Touch down bandara ankara |
1. Jika bisa tidur di pesawat, better bawa bantal leher jadi enak aja tidurnya, bantal gak selalu lepas ketika kita terlelap. Alhamdulillah saya tipe pelor, kalau nempel langsung molor. Nggak ada urusan orang berisik, kalau ngantuk langsung ngorok, Lols.
2. Nah, toilet pesawatnya ini yang gak biasa. Jangan bayangkan toilet pesawat kayak di mall yaks. Di dalam toilet disediakan tisu berbagai model. Tisu gulung, tisu meja dan tisu yang agak tebal itu, bahkan juga ada tisu basah (ini kayaknya disediakan untuk yang pup deh, wkwkwkw). Soalnya gak ada semprotan air. Juga ada sabun cuci tangan, bahkan ada perfum. Sedihnya pas ke toilet itu bekas orang lain yang jorok, huek. Ketika dari Doha ke Ankara memakai pesawat lebih kecil jadi toilet hanya 2, dan itu orang antri sampai berjejer di lorong pesawat.
breakfast |
3. Yang suka bolak balik ke toilet, ketika akan check in bisa request ke petugas minta kursi di pinggir lorong (aisle), sedangkan yang dekat jendela bilangnya windows. Sedangkan jika duduk di bagian Exit, ini area penting lantaran pintu darurat jika pesawat ada masalah ( nauzubillah...^ketok2tembok) sebenarnya enak, karena lebih luas sehingga bisa selonjoran kaki. Tapi saya malah deg-degan duduk di Exit ini, berasa punya tanggung jawab besar gitu.,Konon bagian itu dijual agak mahal, dan ini biasanya ini diincer bule karena kakinya lebih panjang
4. Jangan lupa bawa saos sambel sachetan di dalam kantong. Semua makanan di pesawat enaknya pakai sambel sachetan, karena nggak ada pedas-pedasnya.
Segitu dulu ya, nanti Insya Allah saya share semua pengalaman selama di Turki.
Semoga bermanfaat
Alia Fathiyah
dalam rangka apa mba al ke turki? asikk aneuttt
ReplyDeleteMake it dream come true.. eeaaaaa 😆
DeleteSama kaya Saudi ya. Aku pun lebih tenang kalau ada doanya dulu dari maskapai. Btw ada asiknya ya pelor gitu, di pesawat bisa tidur jadi gak berasa lama deh.
ReplyDeletehahahaha iya, sayamah pelorrr. Mau di pesawat, kereta atau bus, sama azahh
DeleteTurki juga salah satu bucket list aku mba wah senangnya.. minta doanya ya mba semoga suatu saat saya sempat menjajakn kaki di negara yang punya banyak sejarah ini. Amiiin :)
ReplyDeleteAmiin..aku belum puas ini ke turki. Kemarin rame2 jadi gak bebas, waktu terbatas. Insya Allah oneday mau backpacking aja lebih enak eksplorenya
DeleteWah gak nyangka sepanjang itu perjalanan nya. Aku kira sekitar 9 jam-an aja. Kalau ada film mah asik gak terlalu membosankan perjalanannya.. mudah2an ada drakor juga. Hahahaha
ReplyDeletehahahaha tenanggggg drakor ada kok di pesawatttt lol
Delete9 jam sendirian? kontemplasi itu namanya ya Al.. LOL
ReplyDeleteHahahaha gue lebih suka traveling sendiri sebenarnya mak, bener kontemplasi
DeleteEnaknya kalau naik pesawat ada doa sebelum terbang tuh, rasanya adem dan nyaman, ya. Kalau di sini kan paling kece, ya ada pantunnya gitu :D
ReplyDeleteHahahah, agak kaget juga ada doa segala. Jd berasa aman ya
DeleteWah Turkiii, bucketlist saya juga. Pengen suatu saat mampir ke Cappadocia, arsitekturnya juga menarik bangeet
ReplyDeleteSaya blom ke cappadocia hiksss
DeleteLong flight emang perjuangan :D penting banget utk bawa bantal leher.. wah itu bener beli sampe 3 seat ya, pernah juga nai k flight jauh yg bbrp seatnya kosong, lsg do tek-in penumpang lain juga buat tiduran
ReplyDeleteHehehe iya, daripada kelas bisnis mihhiilll
Delete13 jam penerbangan? Wah gokil lama banget ya. Jadi merinding mengudara selama itu.
ReplyDeleteHahaha
Salam kenal dari kami Travel Blogger Ibadah Mimpi
Kabarnya ke US atao london sampai 19 jam? Hikss lebih gokilll tapi pengin hihihi
DeleteWah kaka pengalamanya luar biasa yaah, Aku aja capek banget kalo naik kereta 15 jam lebih. Eh btw kereta sama pesawat beda yaa ahaha. Wah harus di catet banget ini HARUS BAWA SAUS SASET! soalnya aku nggak terlalu suka makanan yang manis-manis hehe
ReplyDeleteHahahs15 jam kereta, gabut dong gak ada tv di depan kursi, lols
DeleteKalau penerbangan panjang gini Saya Paling suka adegan makannya. Soalnya sering hahaha.. makanan pesawat itu enak buat Saya. Wanginya itu lho. Saya juga usahakan jalan ke toilet supaya peredaran darah lancar
ReplyDeleteIya bener, kadang ada aja yg bediri ngobrol, padahal gak saling kenal
DeletePenerbangannya lumayan lama juga ya...heheh...Tapi emang sih..bawa tidur aja udah...gak kerasa tau-tau nyampe...
ReplyDeletebaca ini kok jadi pengen ke Turki juga yaa, ahaha. tapi ngebayangin repotnya bawa anak 3, ahaha
ReplyDeleteWah di pesawatnya dikasi lipbalm juga? kereeeen (norak banget ya aku) hehe. Dulu waktu aku naik royal brunei airlines juga ada baca doa sebelum terbang, berasa lebih tenang, hehe.
ReplyDeleteKangen pgn ke turki LG :D. Dulu aku kesananya dari Bulgaria, naik bis, Krn cm 10 jam dari Sofia, ibukota Bulgaria. Tapi aku ga lama di sana, cuma kliling Istanbul doang. Makanya masih pengeeen banget bisa ke turki LG, dan datangin LBH banyak kotanya :). Semoga abis Corona ini bisa traveling lg
ReplyDeleteTransit di doha butuh visa nggak kak?
ReplyDelete