Kondangan ke Malaysia, Ini Perbedaan dengan di Indonesia

 



Assalamualaikum geys, ke Malaysia lagi. Tapi kali ini diajak sama Bu elly kondangan karena keponakannya akan menikah di Kuala Lumpur.

Jadi saya ke Kuala Lumpur barengan dengan Bu Elly dan Jeunk Ratih, temen ngaji yang tiap sabtu breakfast bareng. Tentu excited dong, karena kita cuma bayar tiket pesawat doang, sisanya bu Elly yang bayarin sambil healing hihihihi makasih bu el.

Terus saya yang kena tugas mencari tiket pesawat dan hotel. Etapi tiket pesawat bareng Ratih aja yang saya beli, karena Bu Elly barengan dengan suami dan dua kakaknya sudah memesan tiket duluan dengan penerbangan pagi. Kalau saya dengan Ratih penerbangan sore, menunggu doi selesai mengajar.

Tugas saya jadi mencari hotel. Lalu target hotel di kawasan Bukit Bintang (Pasar Alor), pertimbangannya adalah gampang cari makan dan mudah diakses kendaraan apapun. Dengan budget sekian, saya browsing dan tertarik dengan Hotel Travelodge, berada di Pasar Alor .

Nanti Insya Allah saya tulis soal menginap di sini ya...

Baca:
- Cara Daftar Kuliah di Malaysia tanpa Agen



Hari H pun tiba. Bu Elly cs terbang dengan Air Asia, kalau saya dengan Batik Air, dapat bagasi. Yahh namanya juga tiket murah, penerbangan delay. Harusnya sampai di Bandara KLIA 1 itu sekitar pukul 17.00 sekian. Tapi karena delay kita landing malam sekitar jam 20.00.

Awalnya pingin naik bus sampai ke KL Sentral, tapi karena hujan kitapun memesan Grab Car. Agak membingungkan ini di KL, karena memesan Grab car 3 kali semuanya di cancel. Ternyata, ketika kita memesan si teknologi Grab ini langsung mencari yang terdekat tanpa approve si sopir. Jadilah mereka cancel terus setelah telpon dan mengabarkan tidak bisa menjemput. Pablebuat, kita akhirnya memilih bus karena waktu terus berjalan dan waktu makin malam.

Kita turun ke bawah, dan mencari terminal bus yang berada di sebrang bandara. Lumayan letih juga kita sambil geret ini koper, dan sebenarnya sudah lebih baik lokasinya untuk dijangkau dibandingkan pada 2018 saya solo traveling ke KL dan naik bus juga. Waktu itu jalanannya belum selancar sekarang, belum dibeton.

Tempat menunggu bus juga sudah lebih baik, ruangan ada AC dan ada batasan antri. Karena sudah malam, sepi pula jadi nggak pakai antri. Bus menuju KL Sentral hanya RM15, sedangkan naik taksi ke Bukit Bintang itu RM65, jauh beda nya yaks. Tak lama menunggu bus pun datang. Berbeda dengan di sini, kalau bus baru datang ke pool biasanya si sopir santai dulu, merokok dulu sambil menunggu penumpang penuh. Ini nggak lho, setelah semua tiket di cek kita naik ke atas bus dan meletakkan koper di bagasi bus. Langsung jalan tanpa menunggu bus penuh.

Itu sudah malam geys..dan sampai di KL Sentral sekitar pukul 22.00 lebih. Di dalam bus minta barengan sama 2 cewek anak kuliah yang mau ke Bukbin juga. Tapi setelah turun mereka entah kemana. Dengan pedenya kita pun mencari arah sendiri. KL Sentral udah sepi banget, toko udah pada tutup, masuk ke mal nya di atas juga sepi. Ketemu satpam disarankan memesan grab dengan cara turun eskalator dan ketemu lah pertokoan (lupa namanya). Nah di sini kena prank lagi, ada 2 Grab yang cancel. Hingga pada akhirnya Alhamdulillah ada Grab yang merespon dan mengantar ke Hotel Travelodge.

Kondangan di Malaysia




Besok paginya, setelah sarapan nasi lemak kitapun siap-siap dijemput untuk kondangan di sebuah gedung. Melihat pertama kali ke resepsi di Malaysia, ini perbedaanya kondangan di Malaysia dan Indonesia.

1. Lantaran di Malaysia ajaran agama Islam masih kuat salah satunya makan itu harus duduk jadi konsep pernikahannya round table. Semua tamu harus duduk saat makan, sukaaa. 

2. Di tiap meja sudah disediakan makanan dan teko untuk minuman dan gelas

3. Ada juga long table yang isinya makanan, lauk, kue dan minuman berbagai rasa juga disediakan.

4. Mereka makan dengan kertas bungkus yang dilapisi piring plastik.

5. Kalau kitakan ada pondok yang menyediakan makanan cemilan, nah kalau di sini effort nya keren banget. Di luar ruangan utama, disediakan cemilan semacam creepes atau martabak tipis dan itu buanyaak banget loyangnya. Ada 4 orang yang bertugas memasak dan yang mateng diletakkan sehingga tamu bebas mengambilnya.

6. Nah souvenirnya masih mendingan kita. Kita kan biasanya barang yang bisa dipakai dan digunakan jadi lebih berguna. Kalau di sana lebih ke makanan. Souvenir dibungkus sedemikian rupa tapi isinya coklat dan telor rebus.



7. Makanan beratnya ada nasi briani dan makanan portein kelas tinggi, semua ada dari daging sapi di kare, ayam, ikan tepung dan masih banyak lagi. Jadi disediakan beberapa meja panjang di belakang ruangan pernikahan. Satu meja isinya nasi dan lauk, dua meja isinya minuman (ini kayak yang dagang minuman di pasar dengan berbagai rasa dan warna), satu meja isinya kue-kue.

8. Ada kue penganten. Memang ada beberapa penganten di Indonesia pakai kue cake yang tinggi tapi sangat jarang saya temui kalau kondangan. Sedangkan di sini sepertinya hal yang biasa. 

9. Keluarga penganten memakai baju sederhana banget malah tanpa make up. Tahukan kalau di indonesia itu resepsi hebohnya kayak gimana, baju harus seragam dan semuanya di make up tebal. Tapi di Malaysia yang saya lihat wajahnya tanpa make up tebal, baju juga biasa aja tidak seperti baju pesta

Lantaran saya susah mencoba makanan baru, jadi untuk sekedar menghargai pengundang saya makan sedikit banget karena mulut dan perut gak bisa diajak kompromi. Jadi supaya kenyang saya bolak balik ambil creepes heheheh.  Enak soalnya, rasanya nggak jauh beda sama martabak tipis di indo.


Foto bersama dengan adik penganten. Sederhanakan, gak heboh

Oiya pas kondangan ini pengantennya ada tiga dan semuanya saudara. Jadi 2 penganten itu sudah lama menikah tapi belum resepsi dan satu penganten beneran fresh baru menikah. Jadi disediakan  meja agak panjang dan terlihat 3 kue penganten yang berjejer. 

Pokoknya heboh banget dan ramai. Sepertinya satu ruangan itu saudara semua, karena terlihat menyatu, bukan tamu orang asing (bukan keluarga). 

Alhamdulillah bisa merasakan kondangan perkawinan di luar Indonesia. 

Semoga Bermanfaat


Vlog Kondangan di Malaysia



No comments